Aturan Debit dan Kredit Dalam Akuntansi pembukuan pemasukan berganda (double-entry) - Contoh, Soal dan Jawaban

Hallo, lagi sibuk apa nih?, di kesempatan akan membawakan mengenai debit dan kredit Aturan Debit dan Kredit Dalam Akuntansi pembukuan pemasukan berganda (double-entry) - Contoh, Soal dan Jawaban simak selengkapnya 

Debet dengan Kredit

Debit dengan kredit digunakan pada adam akuntansi dengan pendataan industri agar pembukuannya seimbang. Debit meluaskan akun aset alias bagasi dengan mengurangi akun liabilitas, pendapatan alias ekuitas. Kredit melaksanakan kebalikannya. Saat membuku transaksi, setiap entri piutang kudu memiliki entri kredit yang sesuai untuk besaran yang sama, alias sebaliknya.

Mudahnya, piutang diartikan sebagai eskalasi uang pada tabungan alias rekening dengan jua bisa diartikan sebagai eskalasi transaksi. Sedangkan kredit diartikan sebagai pengeluaran uang detik bertransaksi.

Dalam adam pendataan pemasukan berganda (double-entry), definisi dengan peran piutang dengan kredit sangat berbeda. Hal ini dilakukan agar entri buku harian di buku besar akun menjadi valid, di mana absolut piutang kudu sama dengan absolut kredit.

Dengan kata lain, absolut entri di sisi kidal kudu sama dengan absolut entri di sisi kanan. Terkadang, Anda perlu menempatkan bertambah dari ahad akun ala posisi piutang alias kredit, agar kedua sisi entri Jurnal menjadi sama.


Aturan Debit dengan Kredit Dalam Akuntansi

1. Akun Asset (Asset Account)

Akun asset digunakan pada menacatat semua bisnis yang berangkaian alias mempengaruhi alterasi (baik peningkatan alias penurunan) pada asset.

Pengaruh akun pada asset ini adalah, andaikan terjadi peningkatan asset (+) maka dicatat pada kolom sebelah kidal yaitu kolom debet. Sebaliknya andaikan terjadi penurunan asset (-) maka dicatat ala kolom sebelah daksina yaitu kolom kredit.

Akun-Akun Aset
Debit (+) Kredit (-)
Sisi piutang untuk membuku peningkatan jumlah aset Sisi kredit untuk membuku penurunan besaran aset

2. Akun Kewajiban (Liability Account)

Akun kewajiban adalah akun yang digunakan untuk membuku semua bisnis yang berangkaian alias mempengaruhi alterasi (baik peningkatan alias penurunan) pada kewajiban.

Pengaruh akun pada kewajiban ini adalah, andaikan terjadi peningkatan kewajiban (+) maka dicatat pada kolom sebelah kidal yaitu kolom kredit. Sebaliknya andaikan terjadi penurunan kewajiban (-) maka dicatat ala kolom sebelah daksina yaitu kolom debet. 

Akun-Akun Kewajiban
Debit (-) Kredit (+)
Sisi piutang untuk membuku penurunan besaran kewajiban Sisi kredit untuk membuku peningkatan jumlah kewajiban

3. Akun Ekuitas / Modal (Equity Account)

Akun ekuitas adalah akun yang digunakan untuk membuku semua bisnis yang berangkaian alias mempengaruhi alterasi (baik peningkatan alias penurunan) pada ekuitas.

Pengaruh pada akun-akun modal ini adalah, andaikan terjadi peningkatan modal (+) maka dicatat pada kolom sebelah kidal yaitu kolom kredit. Sebaliknya andaikan terjadi penurunan modal (-) maka dicatat ala kolom sebelah daksina yaitu kolom debet.

Akun modal pemilik adalah akun yang digunakan untuk membuku bisnis pengambil ala industri (investasi). Transkasi meliputi penyetoran investasi oleh pengambil sebagai modal awal bagi industri yang dicatat di sebelah kredit. Sedangkan untuk penarikan modal oleh pengambil untuk kepentingan awak (pive) dicatat ala kolom sebelah debet.

Akun pendapatan dengan akun beban adalah akun  atau termasuk dalam akun nominal. Akun pendapatan bertambah dicatat ala sebelah kredit. Sedangkan untuk mencatat transaksi beban yang bertambah ala sebelah debet.

Tipe Akun Penambahan Pengurangan Saldo
Aset Debit Kredit Debit
Kredit Debit Kredit
Kredit Debit Kredit
Pendapatan Kredit Debit Kredit
Beban/Biaya Debit Kredit Debit
Akun-Akun Ekuitas
Debit (-) Kredit (+)
Sisi piutang untuk membuku penurunan besaran kewajiban Sisi kredit untuk membuku peningkatan jumlah kewajiban

pengertian piutang dengan kredit 7

Akun Neraca adalah aset, kewajiban, dengan ekuitas. Neraca memperlihatkan persamaan akuntansi. Mencatat bisnis ke pada entri buku harian bertambah mudah jika Anda fokus ala tanda sama dengan pada persamaan akuntansi. Aset, yang berada di sebelah kidal tanda sama dengan, bertambah di sisi kidal alias sisi DEBIT.

Kewajiban dengan ekuitas pejabat saham, di sebelah daksina tanda yang sama, meningkat di sisi daksina alias KREDIT.

 Asset  Kewajiban & Equitas
 DEBIT meningkat  Kredit meningkat
 KREDIT menurun  DEBIT menurun

Ada dispensasi untuk aturan ini: Dividen (atau pencabutan untuk non-korporasi) adalah akun ekuitas tetapi mengurangi ekuitas karena pengambil mengambil ekuitas dari perusahaan. Ini disebut akun kontra karena cara kerjanya berlawanan dengan cara kerja akun biasanya. Untuk Dividen, ini akan menjadi akun ekuitas tetapi memiliki saldo DEBIT biasa (artinya, piutang akan meningkat dengan kredit akan berkurang).

pengertian piutang dengan kredit 6

5. Akun Laporan Laba Rugi (Income Statement Account)

Bahwa keuntungan bersih ditambahkan ke ekuitas. Bahwa keuntungan bersih adalah pendapatan – biaya dengan dihitung ala laporan keuntungan rugi. Aturan kodifikasi untuk pendapatan dengan pengeluaran adalah:

 Pendapatan (Revenue)   Beban (Expenses) 
 KREDIT meningkat  DEBIT meningkat
 DEBIT menurun  KREDIT menurun

Alasan di kembali aturan ini adalah bahwa pendapatan meluaskan keuntungan ditahan, dengan peningkatan keuntungan ditahan dicatat di sisi kanan. Beban membongkar keuntungan ditahan, dengan penurunan keuntungan ditahan dicatat di sisi kiri.

Sisi yang meningkat (debit alias kredit) disebut sebagai saldo biasa akun. Ingat, akun mana pun bisa memiliki piutang dengan kredit. Berikut adalah bagan ringkasan asing dari setiap jenis akun dengan saldo normal.

 Jenis Akun   Normal Balance
Asset  DEBIT
Liability  KREDIT
Equity  KREDIT
Revenue  KREDIT
Expense  DEBIT
 Pengecualian:
Dividend  DEBIT

Terlepas dari anasir barang apa yang ada pada bisnis bisnis, kodifikasi pada buku harian akan selalu memiliki sekurang-kurangnya ahad piutang dengan ahad kredit. Anda kudu bisa memenuhi kolom piutang / kredit ala Bagan Akun (Chart of Account) akun Anda.


Klasifikasi Debit & Kredit

Asset

Yaitu sumber ekonomi yang diharapkan bisa memberikan manfaat usaha di abad depan. Dimasukan dimasukkan pada neraca ala saldo biasa debit. Terbagi menjadi beberapa bagianAset menurut keberadaan fisik

Aset menurut konvertbilitas?

Baca jua 👉 

Liabilitas (kewajiban)

Merupakan tanggung jawab industri seperti hutang yang kudu dilunasi ala abad mendatang. Istilah liabilitas sendiri awalnya digunakan untuk menggantikan istilah kewajiban.

Berada ala saldo biasa kredit, serta terdapat dobel jenis liabilitas adalah jangka berjarak dengan jangka pendek.

Owner’ Equity, modal yang diberikan kepada perusahaan, dengan terbagi pada beberapa jenis seperti modal saham, modal uang, sisa laba. Jumlah owner’s equity sama dengan besaran absolut Assets dikurangi dengan Liabilities.

Baca jua 👉 

Income Perusahaan (pemasukan)

Penghasilan yang didapatkan dari acara perusahaan, mengacu ala keuntungan bersih. Karena jumlahnya yang adalah hasil dari pengurangan dari semua biaya dengan pendapatan tambahan yang ada.

Expenses (beban)

Yaitu suatu penurunan nilai ekonomi, yang disebabkan adanya pengeluaran. Umumnya dianggap sebagai pengorbanan alias kewajiban.


Mekanisme Debit dengan Kredit

Mekanisme piutang kredit ini dilakukan untuk mengetahui akun yang bertambah dengan berkurang akibat dari bisnis perusahaan. Dalam kodifikasi kudu mendebit alias mengkreditkan akun, perhatikan tabel berikut:

Kelompok akun Bertambah Berkurang
Aktiva Debit Kredit
Utang Kredit Debit
Modal Kredit Debit
Pendapatan Kredit Debit
Beban Debit Kredit

Jenis Akun yang Biasanya Memiliki Saldo Debit & Kredit?

Saldo piutang umumnya terjadi ala jenis akun tertentu, selagi saldo kredit umumnya terjadi ala akun lain. Lihat bagan di bawah untuk keadaan biasa (“Debit” untuk akun yang biasanya membawa saldo debit, dengan “Kredit” untuk akun yang biasanya memiliki saldo kredit) dari lima jenis akun utama.

Tipe Akun Debit Kredit
Aset Bertambah Berkurang
Liabilitas Berkurang Bertambah
Ekuitas/modal Berkurang Bertambah
Pendapatan Berkurang Bertambah
Beban/Biaya Bertambah Berkurang

Di arah adalah contoh sederhana dari kodifikasi akuntansi piutang kredit yang terjadi dengan membabitkan sedikit item transaksi. Tentunya jika sebentuk usaha telah berjalan dengan memiliki berjibun transaksi, alkisah kodifikasi keuangannya akan bertambah rumit lagi.


Apa Perbedaan Antara Debit dengan Kredit?

Debit dengan kredit adalah entri pendataan yang saling menyeimbangkan. Pertimbangkan bahwa untuk alamat akuntansi, setiap bisnis kudu ditukar dengan sesuatu yang asing dengan nilai yang sama persis.

Sederhananya, pertimbangkan bahwa entri piutang selalu menambahkan angka absolut dengan entri kredit selalu menambahkan angka negatif (meskipun absolut dengan negatif tidak digunakan pada entri buku harian yang sebenarnya).

Untuk penempatan, piutang selalu ditempatkan di sisi kidal entri (lihat grafik di bawah). Debit meluaskan akun aset alias beban, dengan mengurangi akun liabilitas, pendapatan, alias ekuitas.

Kredit selalu ditempatkan di sisi daksina entri. Ini meluaskan akun kewajiban, pendapatan alias ekuitas dengan mengurangi akun aset alias beban.

Entri piutang dengan kredit berdampak luas ala akun yang berbeda. Misalnya, dalam

  • Akun aset, piutang meluaskan saldo dengan kredit membongkar saldo.
  • Akun kewajiban, piutang mengurangi saldo dengan kredit meluaskan saldo.
  • Akun ekuitas, piutang mengurangi saldo dengan kredit meluaskan saldo.
  • Akun pendapatan, piutang mengurangi saldo dengan kredit meluaskan saldo

Contoh Debit dengan Kredit Dalam Tranksaksi Umum

Berikut ini ada beberapa contoh posisi piutang dengan kredit yang terdapat di bisnis umum yang sering terjadi ala sebuah bisnis:

  • Menjual bagasi dagang secara tunai kepada pelanggan, alkisah akun debitnya adalah Kas, dengan akun kreditnya adalah Pendapatan.
  • Menjual bagasi dagang secara kredit kepada pelanggan, akun piutang Piutang Dagang. Sedangkan akun kreditnya adalah Pendapatan.
  • Membeli perlengkapan secara tunai kepada supplier, akun piutang adalah Perlengkapan dengan akun kredit adalah Kas.
  • Membeli perlengkapan secara kredit kepada supplier, akun debitnya adalah Perlengkapan dengan akun kredit adalah Utang Dagang.
  • Menerima kas arah pelunasan piutang usaha akibat pelanggan, akun debitnya Kas, dengan akun kreditnya Piutang Dagang.
  • Membeli fixed assets secara kredit kepada supplier, akun debit Fixed Assets dan akun kredit Utang Dagang.
  • Pembeiian inventory secara tunai kepada supplier, akun piutang Inventory, dengan akun kredit Kas.
  • Membayar bayaran staff dengan karyawan, akun piutang Salary expenses dengan akun kredit Kas.
  • Pembelian inventory secara kredit kepada supplier, akun debit Inventory dan akun kredit Utang Dagang.

Debit berarti sisi kiri, kredit berarti sisi kanan. Ingat persamaan akuntansi? ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS Persamaan akuntansi kudu selalu seimbang dengan aturan piutang dengan kredit memberlakukan keseimbangan ini.


Beberapa Contoh Penempatan Akun ala Posisi Debit alias Kredit

Contoh 1

Anda mempunyai saldo uang sebanyak Rp. 5.000.00, akan datang Anda berbelanja perlengkapan kantor senilai Rp1.000.000 menggunakan dana dari akun ini. Ini berarti rekening Bank adalah akun sumber, dengan Rp1.000.000 tadi akan dicatat sebagai kredit di sisi daksina akun T. Rekening Biaya Perlengkapan Kantor adalah rekening alamat yang didebit ala sisi kanan.

Akun Kas & Bank
Debit Kredit
Rp5.000.000

(1)

         –
          – Rp1.000.000

(2)

Biaya Perlengkapan Kantor
Debit Kredit
Rp1.000.000 (2)            –

Catatan:

(1) Nominal saldo akun Kas & Bank

(2) Nominal Biaya yang dikeluarkan untuk perlengkapan kantor.

Pada akun T di atas, bisnis yang melahirkan entri buku harian pertama diberi label “(1)”, dengan bisnis dari entri buku harian kedua diberi label “(2)”. Entri buku harian kedua ini adalah entri yang benar karena absolut piutang Rp1.000.000 yang di piutang dari akun biaya perlengkapan kantor di sisi kidal sama dengan besaran kredit Rp1.000.000 yang dikreditkan ke Rekening Bank di sisi kanan.

Contoh 2

Sekarang kita amat-amati contoh di mana kita diminta untuk membuku beberapa entri piutang dengan kredit. Anda membayar bantuan dari bank dengan menggunakan dana dari Rekening Bank. Pembayaran terdiri dari pohon Rp1.500.000 dengan bunga Rp500.000 (total Rp2.000.000). Pertama-tama, Anda kudu melahirkan entri di sisi daksina (Kredit) sebanyak Rp2.000.000 untuk akun sumber, yang pada kasus ini adalah rekening bank.

Kemudian, Anda kudu membuku beberapa entri pada kasus ini. Pertama adalah akun rekening Pinjaman Bank dengan yang kedua akun Beban Bunga. Anda akan memasukkan piutang Rp1.500.000 di bawah rekening bantuan Bank, dengan masukkan piutang Rp500.000 di bawah akun bagasi bunga.

Akun Kas & Bank
Debit Kredit
Rp5.000.000
Rp1.000.000

(3)

Rp2.000.000

(3)

Pinjaman Bank
Debit Kredit
Rp1.500.000

(3)

Beban Bunga
Debit Kredit
Rp500.000

(3)

Total kredit untuk entri buku harian ini bertambah hingga Rp2.000.000, dengan absolut piutang bertambah hingga Rp2.000.000 yang diperoleh dari  (Rp 1.500.000 + Rp 500.000), menjadikannya entri buku harian yang absah dengan berjibun piutang dengan kredit.


Contoh Kasus Posisi Debit dengan Kredit 

Berikut ini ada beberapa contoh posisi piutang dengan kredit yang terdapat di bisnis umum ala sebentuk bisnis

Contoh Kasus Debit Kredit
Menjual bagasi secara tunai Piutang Pendapatan
Menjual bagasi secara kredit Piutang Pendapatan
Membeli hajat secara tunai Perlengkapan Kas
Membeli hajat secara kredit Perlengkapan Utang Dagang
Terjadi pelunasan piutang usaha Kas Piutang dagang
Membeli fixed asset secara kredit Fixed assets Utang Dagang
Membeli inventory tunai inventory Kas
Membeli inventory kredit Inventory Utang Dagang
Membayar bayaran karyawan Expenses Kas

Penjelasan Saldo Debit dengan Saldo Kredit?

Saldo akun adalah selisih antara absolut piutang dengan absolut kredit akun. Bila absolut piutang bertambah besar daripada absolut kredit, akun memiliki saldo debit, dengan bila absolut kredit melebihi absolut debit, akun memiliki saldo kredit. Ketika saldo eksperimen ditarik, absolut piutang kudu sama dengan absolut kredit di seluruh industri secara keseluruhan (lihat di bawah untuk saldo eksperimen sampel). Jika mengatur tidak sama, alkisah Anda tahu bahwa telah terjadi kesalahan.

Mari buat saldo eksperimen untuk bisnis yang tercantum pada Contoh 1-2 di atas. Pertama, bersama-sama adalah ringkasan dari bisnis yang akan menghasilkan saldo percobaan:

Akun Kas & Bank
Debit Kredit
Rp5.000.000
Rp1.000.000
Rp2.000.000
Rp 2.000.000
Pinjaman Bank
Debit Kredit
Rp1.500.000
Rp 1.500.000
Beban Bunga
Debit Kredit
Rp500.000
Rp 500.000
Ekuitas Pemilik
Debit Kredit
     Rp5.000.000
     Rp5.000.000
Biaya Perlengkapan Kantor
Debit Kredit
Rp1.000.000
Rp1.000.000

Maka laporan neraca saldo akan menjadi seperti di bawah ini:

Neraca Saldo
Akun Debit Kredit
Kas & Bank Rp2.000.000
Pinjaman Bank Rp1.500.000
Beban Bunga Rp500.000
Ekuitas Rp5.000.000
Biaya Perlengkapan Kantor Rp1.000.000
Total Rp5.000.000 Rp5.000.000

Total piutang pada neraca saldo Rp5.000.000 sama dengan besaran kredit Rp5.000.000 sebagaimana mestinya. Namun, Anda akan melihat bahwa beberapa akun memiliki besaran piutang yang bertambah banyak, selagi yang asing memiliki besaran kredit yang bertambah banyak. Rekening yang memiliki saldo piutang adalah Rekening Bank, Pinjaman Bank, Beban Bunga, dengan Beban Kantor. Akun ekuitas adalah satu-satunya akun yang memiliki saldo kredit.

Saldo uji coba adalah bentuk standar yang digunakan akibat akuntan untuk menyiapkan laporan keuangan (neraca dengan laporan keuntungan rugi), yang memungkinkan kegiatan keuangan industri bisa dibagi dengan cara yang mudah dipahami.

Baca jua 👉 


Soal dengan Jawaban Debit dengan Kredit

Penerimaan kas dari pelanggan arah pembayaran piutang mengatur dicatat sebagai:

(a). Debit ala Kas dengan kredit ala Piutang Usaha.

(b). Debit ala Piutang Usaha dengan kredit ala Kas.

(c). Debit ala Kas dengan kredit ala Utang Usaha.

(d). Debit ala Utang Usaha dengan kredit ala Kas.

Jawaban:

Penerimaan kas dari pelanggan arah pelunasan piutang meluaskan aset Kas dengan membongkar aset Piutang Usaha, seperti ditunjukkan pada balasan A.

Jawaban B memiliki anti piutang dengan kredit, dengan balasan C dengan D membabitkan bisnis dengan kreditor (utang usaha) dengan bukan pelanggan (piutang usaha).

Debit bisa menunjukkan suatu:

(a). Kenaikan pada akun aset.

(b). Penurunan pada akun aset.

(c). Kenaikan pada akun kewajiban.

(d). Kenaikan pada akun ekuitas pemilik.

Jawaban:

Debit bisa menunjukkan kenaikan pada akun aset (jawaban A) alias penurunan pada akun kewajiban alias modal pemilik.

Kredit bisa menunjukkan penurunan pada aset (jawaban B) alias kenaikan pada akun kewajiban alias modal pengambil (jawaban C dengan D).

Sebutkan 4 interogasi alas yang harus dijawab pada melaksanakan analisis suatu transaksi!

Jawaban:

Dalam melaksanakan analisis suatu bisnis terdapat 4 butir interogasi yang harus dijawab adalah sebagai berikut:

1. Dari bisnis yang ada, perkiraan/rekening/akun barang apa saja yang terpengaruh?

2. Dari akun yang terpengaruh, apakah menambah alias mengurangi harta, utang, modal, pendapatan alias beban?

3. Dari akun yang terpengaruh, apakah didebit ataukah dikredit?

4. Berapa besaran nominal yang kudu di piutang alias di kredit?

Jenis akun bersaldo biasa kredit adalah:

(a). Aset.

(b). Prive.

(c). Pendapatan.

(d). Beban.

Jawaban:

Akun kewajiban, modal, dengan pendapatan (jawaban C) memiliki saldo biasa kredit.

Akun aset (jawaban A), prive (jawaban B), dengan bagasi (jawaban D) memiliki saldo nomal debit.

Tuan Alex ala tanggal 8 Juni 2012 berbelanja sebidang bentala untuk lokasi usahanya, dengan melunasi tunai Rp100.000.000,00 dengan sisanya Rp50.000.000,00 akan dilunasi pada waktu 3 bulan.

Pencatatan bisnis ke mekanisme piutang dengan kredit yang benar adalah…

A. Kas (D) Rp100.000.000,00; Tanah (D) Rp150.000.000,00; Utang (K) Rp50.000.000,00

B. Tanah (D) Rp150.000.000,00; Utang (D) Rp50.000.000,00; Kas (K) Rp200.000.000,00

C. Tanah (D) Rp150.000.000,00; Utang (K) Rp50.000.000,00; Kas (K) Rp100.000.000,00

D. Kas (D) Rp100.000.000,00; Tanah (K) Rp100.000.000,00; Utang (K) Rp50.000.000,00

E. Kas (K) Rp100.000.000,00; Tanah (D) Rp100.000.000,00; Utang (D) Rp50.000.000,00

Pembahasan Soal

Arti bisnis tersebut adalah industri milik Tuan Alex memperoleh bentala dengan mencabut kas dengan berhutang.

Hasil analisis mekanisme debet-kreditnya adalah:Akun yang terpengaruh adalah kas, tanah, dengan utang.

Kas (-), bentala (+), dengan pinjaman (+).

Kas (-) (K), bentala (+) (D), dengan pinjaman (+) (K).

Kas (-) (K) Rp100.000.000; bentala (+) (D) Rp150.000.000; dengan pinjaman (+) (K) Rp50.000.000.

Jawaban C

Perhatikan pernyataan bersama-sama ini:

1). Dibeli perlengkapan seharga Rp1.500.000,00 baru dibayar Rp700.000,00, sisanya akan dibayar kemudian, mengakibatkan Kas (+) (D) Rp700.000,00, Perlengkapan (+) (D) Rp1.500.000,00, dengan Utang (+) (K) Rp800.000,00

2). Diterima pendapatan bantuan sebanyak Rp2.000.000,00, mengakibatkan Kas (+) (D) Rp2.000.000,00 dengan Pendapatan (+) (K) Rp2.000.000,00

3). Diselesaikan pekerjaan senilai Rp2.200.000,00 makbul tunai Rp1.800.000,00, sisanya makbul kemudian, mengakibatkan Kas (+) (D) Rp1.800.000,00 dengan Pendapatan (+) (K) Rp1.800.000,00

4). Diambil uang untuk hajat awak sebanyak Rp200.000,00 mengakibatkan; Prive (+) (D) Rp200.000,00 dengan Kas (-) (K) Rp200.000,00

5). Diterima pelunasan piutang sebanyak Rp500.000,00 mengakibatkan Kas (+) (D) Rp500.000,00 dengan Piutang (-) (K) Rp500.000,00

Mekanisme kodifikasi piutang dengan kredit yang benar adalah…

A. 1), 2), dengan 3)

B. 1), 3), dengan 4)

C. 2), 3), dengan 4)

D. 2), 3), dengan 5)

E. 2), 4), dengan 5)

Pembahasan Soal

1). Dibeli perlengkapan seharga Rp1.500.000,00 baru dibayar Rp700.000,00, sisanya akan dibayar kemudian, mengakibatkan Kas (+) (D) Rp700.000,00, Perlengkapan (+) (D) Rp1.500.000,00, dengan Utang (+) (K) Rp800.000,00

2). Diterima pendapatan bantuan sebanyak Rp2.000.000,00, mengakibatkan Kas (+) (D) Rp2.000.000,00 dengan Pendapatan (+) (K) Rp2.000.000,00

3). Diselesaikan pekerjaan senilai Rp2.200.000,00 makbul tunai Rp1.800.000,00, sisanya makbul kemudian, mengakibatkan Kas (+) (D) Rp1.800.000,00 dengan Pendapatan (+) (K) Rp1.800.000,00

4). Diambil uang untuk hajat awak sebanyak Rp200.000,00 mengakibatkan; Prive (+) (D) Rp200.000,00 dengan Kas (-) (K) Rp200.000,00

5). Diterima pelunasan piutang sebanyak Rp500.000,00 mengakibatkan Kas (+) (D) Rp500.000,00 dengan Piutang (-) (K) Rp500.000,00

Mari kita analisis bisnis di arah dengan bereaksi 4 butir interogasi cara menganalisis bisnis dengan mekanisme debet-kredit:

Transaksi (1)

Artinya: Perusahaan membaca perlengkapan dengan cara mencabut kas dengan berhutang.

Berikut balasan dari 4 butir interogasi tadi.

Akun yang terpengaruh adalah kas, perlengkapan dengan utang.

Penambahan/pengurangannya adalah: Kas (-), perlengkapan (+), dengan Utang jua (+).

Akun didebet alias dikredit: Kas (-) di kredit, perlengkapan (+) di debet, dengan Utang (+) di kredit.

Besar pengaruhnya: Kas (-) di kredit sebanyak Rp700.000, perlengkapan (+) di piutang sebanyak Rp1.500.000, dengan Utang (+) di kredit sebanyak Rp800.000.

Analisis salah

Transaksi (2)

Artinya: Perusahaan menerima kas sebagai pendapatan bantuan dari usahanya.

Berikut balasan dari 4 butir interogasi tadi.Akun yang terpengaruh adalah kas, dengan pendapatan.

Penambahan/pengurangannya adalah: Kas (+), dengan pendapatan jua (+).

Akun didebet alias dikredit: Kas (+) di debet, dengan pendapatan (+) di kredit.

Besar pengaruhnya: Kas (+) di piutang sebanyak Rp2.000.000, dengan pendapatan (+) di kredit sebanyak Rp2.000.000.

Analisis benar

Transaksi (3)

Artinya: Perusahaan memperoleh pendapatan bantuan yang makbul dengan kas dengan sisanya kudu melaksanakan penagihan.

Berikut balasan dari 4 butir interogasi tadi.Akun yang terpengaruh adalah kas, piutang, dengan pendapatan.

Penambahan/pengurangannya adalah: Kas (+), piutang (+), dengan pendapatan jua (+).

Akun didebet alias dikredit: Kas (+) di debet, piutang (+) di debet, dengan pendapatan (+) di kredit.

Besar pengaruhnya: Kas (+) di piutang sebanyak Rp1.800.000, piutang (+) di piutang sebanyak Rp400.000 dengan pendapatan (+) di kredit sebanyak Rp2.200.000.

Analisis salah

Transaksi (4)

Artinya: Pemilik industri mengambil kas untuk hajat pribadi/prive.

Berikut balasan dari 4 butir interogasi tadi.Akun yang terpengaruh adalah kas, dengan prive.

Penambahan/pengurangannya adalah: Kas (-), dengan prive (+).

Akun didebet alias dikredit: Kas (-) di kredit, dengan prive (+) di debet.

Besar pengaruhnya: Kas (-) di kredit sebanyak Rp200.000, dengan prive (+) di piutang sebanyak Rp200.000.

Analisis benar

Transaksi (5)

Artinya: Perusahaan menerima kas arah penagihan pinjaman pelanggan.

Berikut balasan dari 4 butir interogasi tadi.Akun yang terpengaruh adalah kas, dengan piutang.

Penambahan/pengurangannya adalah: Kas (+), dengan piutang (-).

Akun didebet alias dikredit: Kas (+) di debet, dengan piutang (-) di kredit.

Besar pengaruhnya: Kas (+) di piutang sebanyak Rp500.000, dengan piutang (-) di kredit sebanyak Rp500.000.

Analisis benar

Jawaban E

Perhatikan beberapa bisnis berikut!

1). Membayar bayaran pegawai melahirkan kas berkurang di piutang dengan bagasi bayaran berkurang di kredit dengan besaran yang sama

2). Menerima bantuan dari bank melahirkan kas bertambah di piutang pinjaman bertambah di kredit dengan besaran yang sama

3). Membeli peralatan sebagian dibayar tunai dengan sebagian secara angsuran melahirkan kas berkurang di kredit, peralatan bertambah di piutang dengan pinjaman bertambah di kredit

4). Menerima pendapatan bantuan bengkel melahirkan kas bertambah di piutang dengan pendapatan bantuan berkurang di piutang dengan besaran yang sama

5). Menerima pembayaran pinjaman dari getah perca pelanggan melahirkan kas bertambah di debet, piutang berkurang di kredit

Dari bisnis diatas, yang memadati aturan/mekanisme piutang dengan kredit adalah…

A. 1), 2), dengan 3)

B. 1), 2), dengan 5)

C. 2), 3), dengan 4)

D. 2), 4), dengan 5)

E. 3), 4), dengan 5)

Pembahasan Soal

Mari kita coba analisis bisnis ala soal di atas:

Transaksi (1) Membayar bayaran pegawai.

Artinya: Perusahaan akan mencabut kas untuk melunasi bagasi bayaran karyawan.

Jadi, akun yang terpengaruh adalah kas dengan bagasi bayaran dimana kas berkurang sedangkan bagasi bayaran bertambah. Jika kas berkurang di kredit dengan jika bagasi bayaran bertambah di piutang dengan besaran yang sama.Salah

Transaksi (2) Menerima bantuan dari bank.

Artinya: Perusahaan akan menerima kas dengan cara berhutang di Bank.

Jadi, akun yang terpengaruh adalah kas dengan pinjaman bank, dimana kas bertambah dengan pinjaman bank bertambah. Jika kas bertambah di piutang dengan jika pinjaman bank bertambah di kredit dengan besaran yang sama.

Benar

Transaksi (3) Membeli peralatan sebagian dibayar tunai dengan sebagian secara angsuran.

Artinya: Perusahaan memperoleh peralatan dengan cara mencabut kas dengan berhutang.

Jadi, akun yang terpengaruh adalah kas, peralatan, dengan utang. Pengaruhnya adalah kas berkurang peralatan bertambah dengan pinjaman jua bertambah. Jika kas berkurang di kredit, jika peralatan bertambah di piutang dengan jika pinjaman bertambah di kredit.

Benar

Transaksi (4) Menerima pendapatan bantuan bengkel.

Artinya: Perusahaan menerima kas dari pelanggan sebagai pendapatan bantuan bengkelnya.

Jadi, akun yang terpengaruh adalah kas dengan pendapatan dimana kas bertambah dengan pendapatan jua bertambah. Jika Kas bertambah di piutang dengan jika pendapatan bertambah di kredit dengan besaran yang sama.

Salah

Transaksi (5) Menerima pembayaran pinjaman dari getah perca pelanggan.

Artinya: Tagihan/piutang industri akan berkurang setelah menerima kas arah pembayaran pinjaman dari pelanggan.

Jadi, akun yang terpengaruh adalah kas dengan piutang, dimana kas bertambah sedangkan piutang berkurang. Jika kas bertambah ada di piutang dengan jika piutang berkurang ada di kredit.

Benar

Jawaban A

Jika perkiraan besaran depresiasi arah peralatan untuk suatu abad sebanyak Rp 2.000.000, ayat buku harian adaptasi untuk membuku depresiasi adalah:

(a). Debit ala Beban Penyusutan, Rp 2.000.000, kredit ala peralatan Rp 2.000.000.

(b). Debit ala peralatan, Rp 2.000.000, kredit ala Beban Penyusutan, Rp 2.000.000

(c). Debit ala Beban Penyusutan, Rp 2.000.000, kredit ala Akumulasi Penyusutan, Rp 2.000.000.

(d). Debit ala Akumulasi Penyusutan Rp 2.000.000, kredit ala Beban Penyusutan, Rp 2.000.000.

Jawaban:

Karena kenaikan pada akun Beban (seperti Beban Penyusutan) dicatat dengan mendebit, dengan adalah hal biasa untuk membuku penurunan kegunaan aset tetap sebagai kredit ala akun akumulasi penyusutan.

Maka balasan C adalah balasan yang tepat.

Catatlah bisnis bersama-sama berdasarkan mekanisme piutang dengan kredit : Bulan Juli 200A

a. Herman memasukkan uangnya sebanyak Rp 2.000,00 ke pada perusahaan.

b. Perusahaan melunasi Rp 90,00 untuk sewa ruangan selama bulan Juli 200A

c. Membeli perlengkapan secara kredit dari toko indah sebanyak Rp 25,00

d. Herman mengambil uang untuk hajat pribadinya sebanyak Rp 50,00

Jawaban:

a.Kas (+) Rp 2.000,00 (D)

Modal (+)  Rp 2.000,00 (K)

b. Beban sewa (+) Rp 90,00 (D)

Kas (-) Rp 90,00 (K)

c. Utang (+) Rp 25,00 (D)

Perlengkapan (-) Rp25,00 (K)

d. Prive (+) Rp 50,00 (D)

Kas (-) Rp 50,00 (K)

Pada akhir tahun fiskal sebelum akun-akun disesuaiakan. Piutang memiliki saldo Rp 200.000.000 dengan penyisihan piutang tak debitor memiliki saldo kedit sebanyak Rp 2.500.000.

Jika estimasi piutang tak debitor dibuat dengan menentukan baya piutang, adalah sebanyak Rp 8.500.000, alkisah besaran bagasi piutang tak debitor adalah:

(a). Rp 2.500.000

(b). Rp 6.000.000

(c). Rp 8.500.000

(d). Rp 11.000.000

Jawaban:

Estimasi piutang tak debitor sebanyak Rp 8.500.000 (jawaban C) adalah besaran saldo penyisihan piutang tak debitor setelah penyesuaian.

Jumlah adaptasi detik ini untuk bagasi piutang tak debitor adalah Rp 6.000.000 (jawaban B).

Di mana besaran kudu ditambahkan ke saldo kredit penyisihan piutang tak debitor sebanyak Rp 2.500.000 (jawaban A) agar akun tersebut membaca saldo yang diinginkan adalah Rp 8.500.000.

Perusahaan menyewa kantor selama 5 tahun sebanyak Rp 100.000.000.

Pembayaran dilakukan melalui transfer rekening bank.

Bagaimana cara membuku bisnis tersebut?

Jawaban:

Pada detik terjadi transaksi:

[Debit] Piutang Sewa …. Rp 100.000.000

[Kredit] Rekening Bank …. Rp 100.000.000

Pada detik adaptasi alokasi biaya sewa tiap tahun:

Tahun Pertama:

[Debit] Biaya Sewa …  Rp 20.000.000

[Kredit] Piutang Sewa … Rp 20.000.00

Cara menghitungnya adalah sebagai berikut:

= Pembayaran sewa : Waktu sewa

= Rp 100.000.000 : 5

= Rp 20.000.000

Pencatatan seperti ini dilakukan hingga tahun ke-5.

Pak Budi memiliki industri bantuan “Biro Perjalanan Air Sejahtera” bersama-sama bisnis yang dilakukan ala bulan Desember 2020:

  • Tanggal 1 Desember, Pak Budi menyetorkan modal usaha sebanyak Rp. 20.000.000.

  • Tanggal 10 Desember, berbelanja perlengkapan secara tunai dari Toko Abadi sebanyak Rp. 300.000.

  • Tanggal 15 Desember, memperoleh penghasilan bantuan dari nyonya Febi sebanyak Rp. 1.500.000.

  • Tanggal 16 Desember, memperoleh penghasilan bantuan dari Tuan Ihsan sebanyak Rp. 1.000.000. namun baru dibayar Rp. 500.000 sisanya bulan depan.

  • Tanggal 31 Desember, melunasi bayaran karyawan sebanyak Rp. 5.000.000. 

Bagaimana mekanisme piutang dengan kredit, dari bisnis Biro perjalanan Air Sejahtera?

Jawaban:

1 Des 2020:

Kas bertambah (+) Rp. 20.000.000 berada di sisi Debit.

Modal bertambah (+)Rp. 20.000.000  berada di sisi Kredit

10 Des 2020:

Perlengkapan bertambah (+) Rp. 300.000 berada disisi Debit.

Kas berkurang (-) Rp. 300.000 berada di sisi Kredit

15 Des 2020:

Kas bertambah (+) Rp. 1.500.000 berada disisi Debit.

Pendapatan bertambah (+) Rp. 1.500.000 berada di sisi Kredit.

16 Des 2020:

Kas bertambah (+) Rp. 500.000 berada di sisi Debit.

Piutang bertambah (+)  Rp. 500.000 berada di sisi Debit.

Pendapatan bertambah (+) Rp. 1.000.000 berada di sisi Kredit.

31 Des 2020:f

Beban bayaran bertambah (+) Rp. 5.000.000 berada di sisi Debit.

Kas berkurang (-) Rp. 5.000.000 berada di sisi Kredit.

Jika akun Bahan Habis Pakai sebelum adaptasi ala tanggal 31 Mei 2020 menunjukkan saldo Rp 2.250.000.

Dan sisa bahan habis memakai ala tanggal 31 Mei 2020 adalah Rp 950.000.

Maka ayat buku harian penyesuaiannya adalah:

(a). Debit Bahan Habis Pakai Rp 950.000, kredit Beban Bahan Habis Pakai Rp 950.000.

(b). Debit Bahan Habis Pakai Rp 1.300.000, kredit Beban Bahan Habis Pakai Rp 1.300.000.

(c). Debit Beban Bahan Habis Pakai Rp 950.000, kredit Bahan Habis Pakai Rp 950.000.

(d). Debit Beban Bahan Habis Pakai Rp 1.300.000, kredit Bahan Habis Pakai Rp 1.300.000

Jawaban:

Saldo akun Bahan Habis Pakai, sebelum adaptasi adalah mencerminkan besaran bahan habis memakai yang tersedia.

Dari besaran ini, adalah Rp 2.250.000.dikurangi sisa bahan habis memakai Rp 950.000 untuk menentukan bahan habis memakai yang digunakan (Rp 1.300.000).

Karena kenaikan akun Beban dicatat dengan mendebit dengan penurunan pada akun aset dicatat dengan mengkredit, alkisah balasan D adalah ayat buku harian yang tepat.

Perusahaan bantuan Kursus Akuntansi Jakarta memberikan bantuan kelepasan dengan skema pensiun dengan urunan pasti untuk getah perca karyawannya.

Jumlah kelepasan berbayar untuk bulan Mei adalah Rp 25.000.000.

Skema pensiun mengharuskan urunan dibayarkan kepada pengelola pensiun setara dengan 10% dari bayaran karyawan.

Jumlah bayaran untuk bulan Mei adalah Rp 175.000.000

Bagaimana ayat buku harian untuk:

(a). Cuti berbayar

(b). Tunjangan pensiun

Jawaban:

(a): Cuti berbayar:

[Debit] Beban Cuti Berbayar…..  Rp 25.000.000

[Kredit] Utang Cuti Berbayar ….. Rp 25.000.000

(cuti berbayar yang diakru untuk bulan Mei.

(b): Tunjangan Pensiun:

[Debit] Beban Pensiun …. Rp 17.500.000

[Kredit] Kas ….  Rp 17.500.000

(iuran untuk pensiun 10% dari bayaran Rp 175.000.000)

Ukuran yang berarti untuk mengevaluasi efisiensi pada administrasi bekal adalah:

(a). Rasio modal kerja

(b). Rasio cepat

(c). Jumlah musim pemasaran pada persediaan

(d). Rasio aset tetap terhadap kewajiban jangka panjang

Jawaban:

Jumlah musim pemasaran pada bekal (jawaban C), yang ditentukan dengan membagi rata-rata bekal dengan rata-rata harga pohon pemasaran (HPP) harian.

Menunjukkan hubungan antara harga pohon pemasaran dengan bekal dengan efisiensi pada administrasi persediaan.

Rasio modal kerja (jawaban A) menunjukkan kemampuan industri untuk memadati kewajiban yang anjlok tempo (utang).

Rasio cepat (jawaban B) menunjukkan kemampuan industri untuk melunasi pinjaman “seketika”.

Rasio aset tetap terhadap kewajiban jangka berjarak (jawaban D) menunjukkan margin keamanan untuk kreditur jangka panjang.

Contoh arus kas dari kegiatan pendanaan adalah:

(a). Penerimaan kas dari pelanggan yang berbelanja secara kredit

(b). Penerimaan kas dari pemasaran peralatan

(c). Pembayaran kas untuk dividen

(d). Pembayaran kas untuk memperoleh tanah.

Jawaban:

Pembayaran kas untuk dividen (jawaban C) adalah contoh dari kegiatan pendanaan.

Penerimaan kas dari pelanggan yang berbelanja secara kredit (jawaban A) adalah kegiatan operasi.

Penerimaan kas dari pemasaran peralatan (jawaban B) adalah kegiatan investasi.

Pembayaran kas untuk memperoleh bentala (jawaban D) adalah contoh dari kegiatan investasi.

Perusahaan PT ABC membaca bantuan jangka berjarak 4 tahun dari Bank sebanyak Rp 300.000.000. Tingkat bunga bantuan 12%. Bagaimana buku harian kodifikasi bisnis tersebut?

Jawaban:

[Debit] Rekening Bank …. Rp 300.000.000

[Debit] Biaya Bunga …. Rp 36.000.000

[Kredit] Utang Jangka Panjang …. Rp 300.000.000

[Kredit] Utang Bunga …. Rp 36.000.000

Laporan yang berisi nama dengan saldo akun pada buku besar ala tanggal tertentu adalah:

(a). Laporan keuntungan rugi.

(b). Neraca.

(c). Laporan ekuitas pemilik.

(d). Daftar saldo.

Jawaban:

Daftar saldo (jawaban D adalah daftar saldo dengan nama akun pada buku besar ala tanggal tertentu, untuk memeriksa kecocokan besaran sisi piutang dengan kredit pada buku besar

Laporan Laba Rugi (jawaban A) adalah ikhtisar pendapatan dengan bagasi pada abad tertentu.

Neraca (jawaban B) adalah penyajian aset, kewajiban, dengan ekuitas pengambil ala tanggal tertentu.

Laporan ekuitas pengambil (jawaban C) adalah ikhtisar alterasi modal pengambil pada abad tertentu

Saldo akun Sewa Diterima di Muka untuk industri MKN ala tanggal 31 Desember 2020 sebanyak Rp 1.200.000.

Jika MKN abai mecatat ayat buku harian adaptasi untuk sewa makbul selama bulan Desember sebanyak Rp 600.000.

Pengaruh terhadap neraca dengan Laporan Laba Rugi untuk bulan Desember 2020 adalah:

(a). Aset minim catat Rp 600.000 keuntungan bersih bertambah catat Rp 600.000.

(b). Kewajiban minim catat Rp 600.000, keuntungan bersih minim catat Rp 600.000.

(c). Kewajiban bertambah catat Rp 600.000, keuntungan bersih minim catat Rp 600.000

(d). Kewajiban bertambah catat Rp 600.000, keuntungan bersih bertambah catat Rp 600.000

Jawaban:

Kegagalan untuk membuku ayat buku harian adaptasi dengan mendebit Sewa Diterima di Muka Rp 600.000. dengan mengangsur Pendapatan Sewa Rp 600.000.

Transaksi tersebut akan berdampak ala bertambah catat kewajiban sebanyak Rp 600.000 dengan minim catat keuntungan bersih sebanyak Rp 600.000 (jawaban C).

Contoh arus kas dari kegiatan operasi adalah:

(a). Penerimaan kas dari pemasaran saham

(b). Penerimaan kas dari pemasaran obligasi

(c). Pembayaran kas untuk dividen

(d). Penerimaan kas dari pelanggan yang berbelanja secara kredit.

Jawaban:

Arus kas dari kegiatan operasi mempengaruhi bisnis yang terlibat pada penentuan keuntungan bersih.

Seperti, akseptasi kas dari pelanggan yang berbelanja secara kredit (jawaban D).

Penerimaan kas dari pemasaran saham (jawaban A) dengan pemasaran obligasi (jawaban B).

Serta pembayaran kas untuk dividen (jawaban C) adalah arus kas dari kegiatan pendanaan.


Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan bertambah sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang akan pintar kudu bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dengan informasi yang melahirkan Anda menjadi bertambah smart!

Sumber bacaan:

begitulah detil tentang Aturan Debit dan Kredit Dalam Akuntansi pembukuan pemasukan berganda (double-entry) - Contoh, Soal dan Jawaban semoga tulisan ini bermanfaat terima kasih

tulisan ini diposting pada label debit dan kredit, debit dan kredit perbedaan, debit dan kredit dalam buku kas, , tanggal 13-07-2021, di kutip dari https://www.pinterpandai.com/aturan-debit-dan-kredit-dalam-akuntansi-contoh-soal-jawaban/